Jakarta, CNN Indonesia –Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Raihan Ariatama menyatakan siap bertanggung jawab atas kericuhan di gedung Islamic Center, Surabaya, pada Selasa (23/3) malam.
Diketahui, sejumlah kader melakukan perusakan fasilitas Gedung Islamic Center di Surabaya yang jadi lokasi Kongres XXXI HMI. Kongres itu sendiri memilih Raihan sebagai nahkoda baru HMI.
“Saya mengucapkan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Surabaya atas ketidaknyamanan dan kegaduhan tersebut. Insyaallah kami siap bertanggung jawab sebagai kepengurusan yang baru terkait situasi tersebut,” katanya ketika dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (26/3).
Raihan mengatakan ia sudah berkoordinasi dengan pihak Polda Jawa Timur dan Polrestabes Surabaya terkait enam kadernya yang kini ditahan karena kerusuhan tersebut.
Dia berharap, persoalan yang menjerat kadernya itu bisa diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Namun jika kasus tersebut harus diselesaikan lewat proses hukum, Raihan mengaku pihaknya siap memfasilitasi kadernya dengan bantuan hukum.
“Kalau memang ini harus menjalani proses hukum, Insyaallah kami juga siap membantu kebutuhan teman-teman tersebut. Termasuk juga kebutuhan hukum, lawyer,” tuturnya.
Raihan mengatakan kericuhan yang terjadi pada pelaksanaan Kongres XXXI HMI merupakan buntut dari konflik internal dan suasana yang sedang tidak kondusif saat ini.
Karena ada saling silang pendapat dan perdebatan yang alot, menurutnya situasi jadi memanas dan ditambah jumlah orang yang banyak. Akhirnya terjadi gesekan internal yang berujung kerusuhan.
Sebelumnya, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta mengatakan enam kader HMI ditangkap karena melakukan pengrusakan kaca dan pelemparan kursi di gedung Islamic Center.
Ketua Umum Badan Koordinasi HMI Jawa Timur Yogi Pratama mengatakan kerusuhan pada kongres terjadi karena ada sejumlah peserta yang mengamuk lantaran tidak terima usulannya tidak diakomodir oleh mayoritas peserta kongres. (fey/arh)
Sumber: CNN Indonesia